Anatomi Gigi dan Fungsi Gigi

Gigi Tersusun Dalam Kantong-kantong (Elveoli) Pada Mandibula dan Maksila.

1. Anatomi gigi
a) Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi. Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan menutup (overlap) gigi bawah.

Anatomi Gigi dan Fungsi Gigi
Potongan Geraham
b) Manusia memiliki 2 susunan gigi: 
- gigi primer (desiduous, gigi susu)
- gigi sekunder (permanen).
(1) Gigi primer dalam setengah lekung gigi (dimulai dari ruang di antara dua gigi depan) terdiri dari, dua gigi seri, satu taring, dua geraham (molar), untuk total keseluruhan 20 gigi
(2) Gigi sekunder mulai keluar pada usia lima sampai enam tahun. Setengah dari lengkung gigi terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dua premolar (bikuspid), dan tiga geraham (trikuspid), untuk total keseluruhan 32 buah. Geraham ketiga disebut “gigi bungsu”.

c) Komponen gigi
(1) Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Satu sampai tiga akar yang tertanam terdiri dari bagian gigi yang tertanam ke dalam prosesus (kantong) alveolar tulang rahang.
(2) Mahkota dan akar bertemu pada leher yang diselubungi gingival (gusi).
(3) Membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong alveolar dan melekat pada sementum di akar. Membran ini menahan gigi di rahang.
(4) Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Saluran akar membuka ke tulang melalui foramen apikal.
(5) Dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi. Dentin pada bagian mahkota tertutup oleh email dan di bagian akar oleh sementum. Email terdiri dari 97% zat anorganik (terutama kalsium fosfat) dan merupakan zat terkeras dalam tubuh. Zat ini berfungsi untuk melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan asam yang diproduksi bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi. Fluorida dalam air minum atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat email.

2. Fungsi gigi
Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.

a. Esofagus
Esofagus adalah tabung sepanjang 25 cm (10 inci) yang dimulai dari laringofaring dan turun di belakang trakea melalui mediastinum (rongga di antara paru-paru) (gambar 3). Kemudian makanan melewati diafragma ke sebuah lubang yang disebut hiatus esofageal dan berhubungan dengan lambung. Makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara peristalsis. Dua otot lingkar (sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian atas esofagus dan otot lingkar kardia (otot lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus, mengendalikan pergerakan makanan ke dalam dan ke luar esofagus.

b. Deglutisi (Penelanan)
Penelanan, atau deglutisi dibagi menjadi tiga fase:
1) Fase bukal terjadi secara sadar di dalam mulut ketika lidah menggerakkan gumpalan makanan kembali ke dalam faring.
2) Fase faring terjadi secara tidak sadar ketika makanan memasuki faring, sebagai berikut: langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah masuknya makanan ke rongga hidung. Epiglotis, kelepak tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke bawah sementara laring naik. Akibatnya, lubang menuju laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.

3) Fase esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus. Otot lingkar esofagus, yang biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat ketika laring naik selama penelanan. Ketika makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia terbuka memungkinkan makanan memasuki lambung.