Artikel Islam - Strategi dan Peran Mewujudkan Masyarakat Madani. Strategi Mewujudkan Masyarakat Madani dan Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakar Madani.
Strategi Mewujudkan Masyarakat Madani
1. Umat Islam harus mempunyai pandangan tentang integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup berbangsa dan bernegara
2. Umat Islam harus mereformasi sistem politik demokrasi, yakni pandangan yang menekankan bahwa untuk membangun demokrasi perlu ditekankan pada usaha demokratisasi yang memberikan impak pada kesejahteraan ekonomi. Revitalisasi bidang politik mesti sejajar dengan perbaikan ekonomi masyarakat.
3. Umat Islam harus mempunyai paradigma membangun Masyarakat Madani yang lebih menekankan proses pendidikan dan penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan kelas menengah (middle class) yang terdiri para akademisi, intelektual, budayawan, para pengusaha, dan para mahasiswa sebagai kelompok kritis).
Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakar Madani
Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan zaman, maka umat Islam harus berperan aktif dalam mewujudkan Masyarakat Madani. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S.Ali Imron:110).
Oleh karena itu maka Umat Islam harus menunjukan perannya dalam mewujudkan Masyarakat Madani yaitu antara lain;
1. Melakukan pembenahan kedalam tubuh umat Islam untuk menghapus kemiskinan
2. Menciptakan keadilan sosial dan demokrasi
3. Merangsang tumbuhnya para intelektual
4. Mewujudkan tata sosial politik yang demokratis dan sistem ekonomi yang adil.
5. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan rakyat
6. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh, TKI, TKW yang digaji atau di PHK secara sepihak, di siksa bahkan di bunuh oleh majikannya dan lainlain)
7. Sebagai kontrol terhadap negara
8. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group) dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia berusaha untuk mewujudkan Masyarakat Madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokratis dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan Masyarakat Madani di Indonesia, maka warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtaq, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara profesionalis, berani dan mampu menjadi saksi, memiliki wawasan yang luas, memiliki semangat toleransi mengerti cita-cita nasional bangsa Indonesia yang demokratis, aman, adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Strategi Mewujudkan Masyarakat Madani
1. Umat Islam harus mempunyai pandangan tentang integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup berbangsa dan bernegara
2. Umat Islam harus mereformasi sistem politik demokrasi, yakni pandangan yang menekankan bahwa untuk membangun demokrasi perlu ditekankan pada usaha demokratisasi yang memberikan impak pada kesejahteraan ekonomi. Revitalisasi bidang politik mesti sejajar dengan perbaikan ekonomi masyarakat.
3. Umat Islam harus mempunyai paradigma membangun Masyarakat Madani yang lebih menekankan proses pendidikan dan penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan kelas menengah (middle class) yang terdiri para akademisi, intelektual, budayawan, para pengusaha, dan para mahasiswa sebagai kelompok kritis).
Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakar Madani
Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan zaman, maka umat Islam harus berperan aktif dalam mewujudkan Masyarakat Madani. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S.Ali Imron:110).
Oleh karena itu maka Umat Islam harus menunjukan perannya dalam mewujudkan Masyarakat Madani yaitu antara lain;
1. Melakukan pembenahan kedalam tubuh umat Islam untuk menghapus kemiskinan
2. Menciptakan keadilan sosial dan demokrasi
3. Merangsang tumbuhnya para intelektual
4. Mewujudkan tata sosial politik yang demokratis dan sistem ekonomi yang adil.
5. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan rakyat
6. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh, TKI, TKW yang digaji atau di PHK secara sepihak, di siksa bahkan di bunuh oleh majikannya dan lainlain)
7. Sebagai kontrol terhadap negara
8. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group) dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia berusaha untuk mewujudkan Masyarakat Madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokratis dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan Masyarakat Madani di Indonesia, maka warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtaq, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara profesionalis, berani dan mampu menjadi saksi, memiliki wawasan yang luas, memiliki semangat toleransi mengerti cita-cita nasional bangsa Indonesia yang demokratis, aman, adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.