Batuk dan Cara Menghilangkannya

Tubuh manusia memiliki sistem pertahanan untuk melawan gangguan dari luar. Salah satunya adalah batuk. Batuk adalah respons alami yang dilakukan tubuh untuk membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi, seperti debu atau asap, agar keluar dari saluran pernapasan kita.

Batuk dan Cara Menghilangkannya

Batuk umumnya akan sembuh dalam waktu tiga minggu dan tidak membutuhkan pengobatan. Keefektifan obat batuk masih belum terbukti sepenuhnya. Ramuan buatan sendiri seperti air madu dan lemon bisa membantu meringankan batuk ringan.

Gejala

  • Suara lengkingan di setiap tarikan napas dalam-dalam setelah batuk.
  • Batuk bertubi-tubi dan intens yang mengeluarkan dahak kental.
  • Kelelahan dan wajah merah karena terus batuk.
  • Muntah pada bayi dan anak-anak.


Prinsip terapi
1. Terapi non farmakologi (tanpa menggunakan obat) Pada umunya batuk berdahak maupun tidak berdahak daat dikurangi dengan cara sebagai berikut: Memperbanyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi dan rasa gatal.

  • Menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang
  • tenggorokan seperti makanan yang berminyak dan minuman dingin.
  • Menghindari paparan udara dingin.
  • Menghindari merokok dan asap rokok karena dapat mengiritasi tenggorokan sehingga dapat memperparah batuk.


Menggunakan zat-zat Emoliensia seperti kembang gula, madu, atau permen hisap pelega tenggorokan. Ini berfungsi untuk melunakkan rangsangan batuk, dan mengurangi iritasi pada tenggorokan dan selaput lendir.

2. Terapi farmakologi (dengan menggunakan obat)
Pengobatan batuk harus diberikan berdasarkan jenis batuknya, apakah termasuk jenis batuk berdahak atau batuk kering. Hal ini penting agar obat yang digunakan tepat untuk sesuai dengan tujuan terapinya. Terapi farmakologi (dengan obat) pada batuk dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obat sebagai berikut :

a. Antitusif
Antitusif digunakan untuk pengobatan batuk kering (batuk non produktoif). Golongan obat ini bekerja sentral pada susunan saraf pusat dengan cara menekan rangsangan batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk. Obat golongan ini tidak sesuai bila digunakan untuk batuk yang berdahak, karena akan menyebabkan dahak menjadi kental dan susah dikeluarkan. Contoh obat golongan ini adalah codein, dekstrometorfan, noskapin, prometazin, difenhidramin.

b. Ekspektoran
Ekspektoran digunakan untuk batuk berdahak. Golongan obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sekresi cairan saluran pernafasan sehingga kekentalan dahak menjadi berkurang akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Obat golongan ini tidak sesuai bila digunakan untuk batuk kering karena akan menyebabkan frekuensi batuk menjadi meningkat. Contoh obat golongan ini adalah guaifenesin (gliseril guaikolat), Amonium klorida, OBH.

c. Mukolitik
Mukolitik digunakan untuk batuk dengan dahak yang kental sekali, seperti batuk pada bronchitis dan emfisema. Golongan obat ini bekerja dengan jalan memutus serat-serat mukopolisakarida atau membuka jembatan disulfide diantara makromolekul yang terdapat pada dahak sehingga kekentalan dahak akan menjadi berkurang, akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Contoh obat golongan ini adalah N-asetilsistein, karbosistein, ambroksol, bromheksin dan erdostein.