Dalam hidup dan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan demi kualitas generasi muda
untuk menghadapi masa depan, maka nilai-nilai seperti yang akan dijelaskan di
bawah ini diperlukan untuk ditamamkan pada anak seperti yang disampaikan
Sumaatmadja (1984) berikut: Nilai Edukatif, Nilai Praktis, Nilai Teoritis, Nilai Filsafat dan Nilai Ketuhanan. Berikut pengertian dari Nilai-Nilai tersebut Diatas:
Nilai
Edukatif
Salah satu tolok
ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan perilaku sosial
anak didik ke arah yang lebih baik. Perilaku tersebut, meliputi aspek-aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Peningkatan kognitif di sini tidak hanya
terbatas makin meningkatnya pengetahuan sosial, melainkan pula peningkatan
nalar sosial dan kemampuan mencari alternative pemecahan masalah sosial. Oleh
karena itu, materi yang dibahas pada pembelajaran IPS ini, jangan hanya
terbatas pada kenyataan, fakta dan data sosial, melainkan juga mengangkat masalah
sosial yang terjadi sehari-hari. Memunculkan masalah sosial itu tidak selalu
dari guru saja, melainkan juga bisa dari anak didik dengan mengangkatnya dalam
pembelajaran. Melalui suasana yang demikian, nalar sosial dan kemampuan mencari
alternatif pemecahan masalah sosial dari anak akan semakin makin meningkat.
Dalam proses
peningkatan perilaku sosial melalui pembinaan nilai edukatif, tidak hanya
terbatas pada perilaku kognitif, melainkan lebih mendalam lagi berkenaan dengan
perilaku afektifnya. Justru perilaku inilah yang lebih mewarnai aspek kemanusiaan.
Melalui pembelajaran IPS, perasaan, kesadaran, penghayatan, sikap, kepedulian,
dan tanggung jawab sosial anak ditingkatkan. Kejelian mereka terhadap
ketimpangan sosial, penderitaan orang lain, perilaku yang menyimpang dari norma
dan nilai, melalui IPS yang ditanamkan sampai menyentuh nuraninya.
Masalah sebagai
fakta sosial diproses melalui berbagai metode dan pendekatan sampai betul-betul
membangkitkan kepedulian serta tanggung jawab sosial anak.
Nilai Praktis
Pembelajaran dan
pendidikan dianggap tidak memiliki makna yang baik, jika tidak memiliki nilai
praktis. Oleh karena itu, pokok bahasan IPS itu, jangan hanya tentang
pengetahuan yang konseptual-teoretis belaka melainkan juga digali dari
kehidupan sehari-hari yang memiliki nilai praktis, misalnya mulai dari lingkungan
keluarga, di pasar, di jalan, di tempat-tempat bermain dan seterusnya.
Dengan demikian
pembelajaran dan pendidikan akan dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan
sosial anak sehari-hari. Pendidikan IPS yang memiliki muatan nilai praktis
dalam pelaksanaannya mesti disesuaikan dengan tingkat usia dan kegiatan anak
sehari-hari, seperti mendengarkan berita, mendengarkan siaran radio, membaca
buku cerita, menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam
pendidikan IPS juga mesti dilaksanakan secara menarik, tidak terlepas dari
kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun tidak secara langsung
memiliki nilai praktis serta strategis dalam membina anak-anak dengan kenyataan
hidup saat ini dan masamasa datang.
Nilai
Teoritis
Pembelajaran dan
pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data
yang terlepas-lepas, melainkan dapat juga membahas yang lebih jauh dengan
menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan aspek-aspek kehidupan yang
lainnya. Dengan demikian pembelajaran dan pendidikan IPS akan dapat membina
anak hari ini pada perjalanannya diarahkan untuk menjadi generasi penerus di
masa depan.
Nilai teoritis
yang dapat ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran dan pendidikan IPS adalah dengan
membina daya nalar anak didik untuk mengetahui sendiri kenyataan (sense of
reality) dan dorongan menggali sendiri di lapangan (sense of discovery).
Kemampuan dalam menyelidiki dan meneliti dengan mengajukan berbagai pernyataan
(sense of inquiry) mereka dibina serta dikembangkan. Agar, kemampuan
mereka mengajukan “hipotesis” dan dugaandugaan terhadap suatu persoalan, juga
berkembang.
Dengan demikian,
kemampuan mereka “berteori” dalam pembelajaran IPS, dibina dan
ditumbukembangkan. Dalam menghadapi kehidupan sosial terus berkembang dengan
cepat dan sekaligus juga cepat berubah, kemampuan berteori ini sangat berguna
serta strategis.
Nilai
Filsafat
Pembahasan ruang
lingkup IPS dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kemampuan anak
peserta didik. Dalam pembelajran IPS diharapkan dapat mengembangkan kesadaran
mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial. Melalui proses
yang demikian, anak ditumbuhkembangkan kesadaran dan penghayatannya tentang
keberadaannya mereka di tengah-tengah masyarakat, dan lingkungan alam
sekitarnya. Dari kesadaran keberadaan mereka ini, lalu mereka disadarkana
tentang peranannya mereka di masyarakat dan lingkungan sekitar mereka.
Dengan cara ini,
kemampuan mereka dalam merenungkan keberadaan dan peranannya di masyarakat ini
makin ditumbuhkembangkan. Atas kemampuan mereka untuk berfilsafat, tidak luput
dari jangkauan pembelajaran IPS. Dengan demikian, nilai filsafat yang seperti
itu akan sangat berfaedah dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai
Ketuhanan
Nilai ketuhanan
merupakan nilai untuk dapat menghayati sendiri tentang kenikmatan yang diperoleh
kita sebagai manusia. Kita sebagai manusia merupakan sebagai makhluk sosial
yang berbeda dengan makhluk-makhluk hidup ciptaan Yang Maha Kuasa, baik
tumbuh-tumbuhan maupun binatang. Kenikmatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa ini
berupa akal pikiran yang berkembang dan dapat ditumbukembangkan yang memungkinkan
manusia mampu memenuhi kebutuhannya dari sumber daya yang telah disediakan
oleh-Nya. Kenikmatan kita sebagai manusia yang mampu menguasai IPTEK, menjadi
landasan kita untuk mendekatkan diri dan meningkatkan Iman dan Takwa (IMTAQ)
kepada-Nya.
Kekaguman kita
sebagai manusia kepada segala ciptaan-Nya merupakan nilai ketuhanan yang
strategis sebagai bangsa yang berfalsafahkah Pancasila. Pembelajaran IPS dengan
ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial yang luas cakupannya, menjadi landasan
kuat bagi penanaman dan pengembangan nilai ketuhanan. Nilai ketuhananan menjadi
kunci kebahagiaan kita baik lahir maupun batin, menjadi landasan moralitas
dalam mencetak generasi muda hari ini demi menyongsong masa akan datang. Nilai
Ketuhanan menjadi wajib mendapat perhatian dari Anda dan kita semua selaku guru
IPS karena materi dan proses pembelajaran apa pun pada pembelajaran IPS perlu
berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan ini .
Dengan
menanamkan nilai-nilai seperti itu, anak disiapkan untuk menjadi anggota
masyarakat yang berguna bagi kepentingan masyarakat dan bangsanya. Selanjutnya
kita akan membahas tentang keterampilan-keterampilan dalam IPS. Keterampilan-keterampilan
ini diperlukan sebagai bekal untuk mampu hidup di tengah tengah masyarakatnya.