10 Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.7
SOAL 1.
Cermati kutipan tersebut berikut!
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu sehingga
anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri raja menjadi manja dan
nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak
mau membantu ayah mereka.
Ada dua nilai yang terkandung dalam kutipan tersebut, yaitu nilai .…
A. sosial dan moral.
B. agama dan moral.
C. budaya dan sosial.
D. edukasi dan sosial.
E. edukasi dan moral.
SOAL 2.
Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 2 dan 4!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak
Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari
ini karena hamba mendengar kabar anak raja sembilan orang hendak datang
membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu. Itulah maka hamba
datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada
bicara akal hamba akan anak raja-raja sembilan itu tiadalah dapat membunuh
buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan
buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ....
A. tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan.
B. hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan.
C. lihatlah terlebih dahulu musuh yang akan dihadapi.
D. bersyukurlah jika mendapat pertolongan dari seseorang.
E. jangan terlalu emosi sehingga dapat mencelakai orang lain.
SOAL 3.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ….
A. kekejaman raja terhadap rakyatnya
B. kekacauan penduduk akibat hasutan
C. keadilan seorang raja kepada rakyatnya
D. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
E. kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
SOAL 4.
Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan kata-kata arkais adalah ….
A. diam dan tuan
B. rimba dan akal
C. raja dan tamasya
D. hamba dan buraksa
E. daripadanya dan merebut
SOAL 5.
Cermati kalimat-kalimat berikut!
Sebermula Raja Hindustan itu sediakala pekerjaanya pergi berburu juga. Maka
pada satu hari Raja Hindustan itu sedang berburu, lalu bertemu dua ekor
ular. Adapun ular yang betina itu terlalu baik rupanya, maka yang jantan
sangat jahat rupanya. Maka hati pada hati Baginda, “Bukan juga jodohnya ular
itu, karena yang jantan itu amat jahat rupanya dan yang betina itu elok
rupanya.” Maka lalu dihununsnya pedangnya, lalu diparangnya kepada ular
jantan itu. Maka ular jantan itu pun matilah. Maka ular betina itu pun putus
ekornya sedikit.
Nilai budaya dalam kutipan tersebut yang masih dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah…
A. Lebih mempercayai ular
B. Menghukum yang berperilaku jahat
C. Berlaku kasar kepada orang yang tidak disukai
D. Melakukan perburuan di hutan tanpa mengenal batas
E. Marah melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangannya
SOAL 6.
Cermati kutipan berikut!
Raja memang sudah mencari-cari kalung batu kuning di berbagai negeri, namun
benda itu tak pernah ditemukannya. "Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu hijau
pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning," kata
Puteri Kuning dengan lemah lembut. "Yang penting, ayah sudah kembali. Akan
kubuatkan teh hangat untuk ayah," ucapnya lagi. Ketika Puteri Kuning sedang
membuat teh, kakak-kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah dan
saling memamerkannya.
Bukti yang mendukung bahwa kutipan tersebut terkandung nilai moral adalah ….
A. Raja mencari hadiah untuk anak-anaknya.
B. Membelikan tanda mata untuk anak-anaknya.
C. seorang anak membuatkan teh untuk ayahnya.
D. sebagai saudara harus saling terbuka dan empati.
E. sesama keluarga tidak boleh saling iri dan bersaing.
SOAL 7.
Cermati kutipan hikayat berikut!
Telah beberapa lamanya maka ia pun bertemu sebuah kolam terlalu besar, Maka
anak raja itu turunlah ke dalam kolam itu hendak mandi. Maka dilihatnya ada
seekor ular menangkap seekor katak di dalam kolam itu. Adapun katak itu
teramat besarnya, beberapa hendak ditangkap ular itu tiada dapat hingga
habislah berluka-luka segala tubuh katak itu, maka berlumur dengan darah.
Maka katak itu pun lari juga ke sana kemari dihambat ular itu. Maka letihlah
rasanya tubuh katak itu. Telah dilhatnya anak raja itu, maka kata katak,
“Hai orang muda!
Lepaskan apalah hamba ini daripada ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba
menolong hamba! Karena hamba mencari rezeki akan anak bini hamba”.
Maka anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku
katak daripadamu.”
Maka kata ular itu, “Hai, anak raja! Akan katak itu sedialah rezeki hamba
juga akan memberi makan anak istri hamba. Jikalau tuan hamba hendak melepas
katak ini, berilah tukarannya oleh tuan hamba. Maka kata anak raja
itu,”Apakah ada kepada kami, hanya ada dagingku, itulah yang ada padaku.”
Maka kata ular itu,”Baiklah!”
Maka oleh anak raja itu, pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu
juga, maka diberikannya pada ular itu. Maka ular itu pun mengambil daging
itu lalu dibawanya ke lubangnya. Maka daging anak raja itu pun diberikannya
pada anak bininya. Setelah dimakan oleh anak istrinya, maka lalu katanya
“darimana tuan hamba peroleh daging ini, terlalu amat lezat cita rasanya.”
(dikutip dari Hikayat Bayan Budiman)
Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan karya sastra Melayu klasik
tersebut adalah…
A. Katak dan ular yang sering berebut rezeki, bermusuhan, dan berkelahi demi
mempertahankan hal milik sendiri.
B. Perkelahian demi mempertahankan hal milik sendiri, katak dan ular yang
sering berebut rezeki dan bermusuhan.
C. Katak dan ular mencari rezeki untuk keluarga/ anak bininya dan seorang
raja yang memiliki rasa peduli dan rela membantu.
D. Seorang raja yang memiliki rasa peduli rela membantu, dan perkelahian
demi mempertahankan hak milik sendiri.
E. Ular yang tidak memiliki rasa kasihan kepada anak-anaknya dan perkelahian
demi mempertahankan hal milik sendiri.
SOAL 8.
Cermati kutipan berikut!!
Maka pada suatu hari Hang Tuah duduk bersama-sama dengan sahabatnya keempat.
Maka Hang Tuah “Hai saudaraku keempat, kita ini berlima bersaudara, dapatlah
kita melayarkan sebuah perahu landing, boleh kita pergi merantau barang ke
mana pun mencari makan?”
Maka kata Hang Jebat dan Hang Kesturi, “Mengapatah maka tiada boleh kita
kelima melayarkan sebuah perahu?”
Maka sahut Hang Tuah, “Baiklah jika demikian, maka bapak beta ada sebuah
landing lengkap dengan layarnya. Kita turun dengan beras bekal, sepuluh
gantang seorang”
(Hikayat Hang Tuah)
Isi kutipan hikayat tersebut adalah ..
A. Hang Tuah dan empat sahabatnya sepakat pergi merantau dengan perahu
layar.
B. Hang Tuah mengajak empat sahabatnya berlayar menggunakan perahu apa
adanya.
C. Hang Jebat dan Hang Kesturi melarang Hang Tuah pergi merantau karena
tidak ada bekal.
D. Hang Jebat dan Hang Kesturi menolak diajak pergi merantau dengan
menggunakan perahu.
E. Hang Tuah menyetujui keinginan Hang Jebat dan Hang Kesturi menggunakan
perahu tanpa layar.
SOAL 9.
Cermati kutipan berikut!
(1) Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin
kembali. (2) Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari
dengan segala perlengkapannya seperti dahulu kala. (3) Negeri Antah Berantah
dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja Bujangga Indera
(saudara Cahaya Chairani). (4) Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri
mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna di Mercu Indera. (5) Marakarmah
menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di
Palinggam Cahaya.
Berdasarkan isinya, karakterisitik yang menunjukkan kemenangan tokoh utama
terdapat pada nomor….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
SOAL 10.
Cermati kutipan berikut!
Adapun maka pada masa itu Juragan Garubug akan mempersembahkan pada Sang
Ratu Darmawangsa Darmakusuma di hadapan orang banyak . Maka sembahnya,” Ya
Tuanku, Syah Alam, bahwa adalah hamba ini mempersembahkan pada Tuanku sebuah
cincin. Maka kata Sang Ratu, “ Hai Gurubug, di manakah kamu peroleh ini
cincin karena barang ini mahal harganya. Maka pada masa itu sembahnya
Juragan Gurubug, “Ya, Tuanku, beginilah awal mulanya patik dapat ini cincin.
Pada tatkala tuan patik Pangeran Dipati Rajuna pergi bertapa di atas Gunung
Gandalisada lima belas tahun lamanya, pada sampai tapanya lalu turunlah dari
atas gunung itu, maka dipegat dengan dua orang raksasa. Maka tuan patik
hampir-hampir tiada dapat melawan. Maka turun seorang pendeta memberi tahu;
katanya jika hendak membunuh dua raksasa itu dengan mudahnya, hendak pergi
bertapa lagi di atas Gunung Parasu. Maka tuan patik bertapa lagi di atas
Gunung Parasu adalah kira-kira sepuluh tahun lamanya. Maka cukuplah tapanya
dikabulkan oleh Dewata Mulia Raya. Maka tuan patik kembali lagi melawan dua
raksasa itu hingga kedua raksasa itu jadi binasa. Maka patik pun hendak
kembali pulang ke dalam negeri Pandawa bersama tuan Patik Dipati Rajuna.
Maka sampailah pada pertengahan jalan patik melihat mencorong seperti
matahari rupanya. Maka patik memburu dan ini cincin rupanya.
(Hikayat Maharaja Garebag Jagat)
Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut
adalah …
A. Mendapatkan sebentuk cincin di atas gunung.
B. Melawan dua orang raksasa dengan mudahnya.
C. Menemukan cincin di perjalanan ketika bertapa.
D. Bertapa selama 25 tahun untuk melawan raksasa.
E. Permintaannya dikabulkan oleh yang Mahakuasa.
Download Soal Bahasa Indonesia Kelas X
KUNCI JAWABAN