Artikel Islam - Pengertian Qiraat dan Aspek Qiraat dalam al-Quran. Al-Qur’an bagi kaum Muslimin adalah verbum dei (kalâmullâh) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Al-Qur’an juga merupakan salah satu sumber hukum Islam yang menduduki peringkat atas.
Seluruh ayatnya berstatus qath’y al-wurûd yang diyakini eksistensinya sebagai wahyu Ilâhi. Sebagai wahyu Ilâhi, yang kemudian mewujud dalam bentuk mushaf ‘Utsmânî, al-Qur’an memiliki beberapa aspek atau perangkat yang melingkupinya. Salah satu dari perangkat atau aspek al-Qur’an tersebut adalah qirâ’at.
Pengertian Qira’at
Qirâ’at merupakan salah satu cabang ilmu dalam ‘Ulûm al-Qur’ân. Namun tidak banyak orang yang tertarik kepadanya, kecuali orang-orang tertentu saja. Biasanya kalangan pemerhati dan akademik. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu, diantaranya adalah, karena ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan nyata (living reality) manusia. Hal ini wajar terjadi, mengingat ilmu qirâ’at tidak mempelajari masalah- masalah yang bersentuhan atau berkaitan secara langsung dengan hukum tertentu dalam kehidupan manusia.
Selain itu, ilmu ini cukup lumayan rumit untuk dipelajari. Banyak hal yang harus diketahui oleh peminat ilmu qirâ’at ini, yang terpenting adalah pengenalan al-Qur’ân secara mendalam dalam banyak seginya. Bahkan hafal sebagian besar ayat- ayat al-Qur’an adalah salah satu kunci memasuki gerbang ilmu ini. Pengetahuan bahasa Arab yang mendalam dan luas dalam berbagai seginya, juga merupakan alat pokok dalam menggeluti ilmu ini. Pengenalan berbagai macam qirâ’at dan para perawinya adalah hal yang mutlak bagi pengkaji ilmu ini. Hal- hal inilah barangkali, yang menjadikan ilmu ini tidak begitu populer.
Meskipun demikian keadannya, ilmu ini telah sangat berjasa dalam menggali, menjaga, dan mengajarkan berbagai “cara membaca” al-Qur’an yang benar sesuai dengan yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Para ahli qirâ’at telah mencurahkan segala kemampuannya demi mengembangkan ilmu ini. Ketelitian dan kehati- hatian mereka telah menjadikan al-Qur’an terjaga dari adanya kemungkinan penyelewengan. Juga masuknya unsur- unsur asing yang dapat merusak kemurnian al-Qur’an. Berangkat dari paparan di atas, tulisan sederhana ini akan memaparkan secara global tentang ilmu qirâ’at al-Qur’an, dapat dikatakan sebagai entri point untuk membantu pemahaman terhadap ilmu tersebut.
Aspek Qirâ’at dalam al-Qur’an
Qirâ’at (قراءات) secara etimologis adalah bentuk jama’ dari qirâ’at (قراءة) yang merupakan bentuk masdar dari qara’a (قرأ) yang berarti membaca. Adapun secara isthilâhiy, qirâ’at punya beberapa pengertian yang beragam. Hal ini disebabkan oleh keluasan ma’na dan sisi pandang yang dipakai oleh ulama tersebut.
Pengertian Qira’at
Qirâ’at merupakan salah satu cabang ilmu dalam ‘Ulûm al-Qur’ân. Namun tidak banyak orang yang tertarik kepadanya, kecuali orang-orang tertentu saja. Biasanya kalangan pemerhati dan akademik. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu, diantaranya adalah, karena ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan nyata (living reality) manusia. Hal ini wajar terjadi, mengingat ilmu qirâ’at tidak mempelajari masalah- masalah yang bersentuhan atau berkaitan secara langsung dengan hukum tertentu dalam kehidupan manusia.
Selain itu, ilmu ini cukup lumayan rumit untuk dipelajari. Banyak hal yang harus diketahui oleh peminat ilmu qirâ’at ini, yang terpenting adalah pengenalan al-Qur’ân secara mendalam dalam banyak seginya. Bahkan hafal sebagian besar ayat- ayat al-Qur’an adalah salah satu kunci memasuki gerbang ilmu ini. Pengetahuan bahasa Arab yang mendalam dan luas dalam berbagai seginya, juga merupakan alat pokok dalam menggeluti ilmu ini. Pengenalan berbagai macam qirâ’at dan para perawinya adalah hal yang mutlak bagi pengkaji ilmu ini. Hal- hal inilah barangkali, yang menjadikan ilmu ini tidak begitu populer.
Meskipun demikian keadannya, ilmu ini telah sangat berjasa dalam menggali, menjaga, dan mengajarkan berbagai “cara membaca” al-Qur’an yang benar sesuai dengan yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Para ahli qirâ’at telah mencurahkan segala kemampuannya demi mengembangkan ilmu ini. Ketelitian dan kehati- hatian mereka telah menjadikan al-Qur’an terjaga dari adanya kemungkinan penyelewengan. Juga masuknya unsur- unsur asing yang dapat merusak kemurnian al-Qur’an. Berangkat dari paparan di atas, tulisan sederhana ini akan memaparkan secara global tentang ilmu qirâ’at al-Qur’an, dapat dikatakan sebagai entri point untuk membantu pemahaman terhadap ilmu tersebut.
Aspek Qirâ’at dalam al-Qur’an
Qirâ’at (قراءات) secara etimologis adalah bentuk jama’ dari qirâ’at (قراءة) yang merupakan bentuk masdar dari qara’a (قرأ) yang berarti membaca. Adapun secara isthilâhiy, qirâ’at punya beberapa pengertian yang beragam. Hal ini disebabkan oleh keluasan ma’na dan sisi pandang yang dipakai oleh ulama tersebut.