Materi Biologi - Tahukah kalian bahwa sistem endokrin adalah salah satu sistem yang penting bagi tubuh kita, dimana sistem ini banyak berperan penting dalam menjaga homoestatis tubuh, ketidakseimbangan dari hormon ini akan menyebabkan berbagai gangguan dalam tubuh seperti penyakit gondok dan kekurangan insulin.
Dalam hal ini kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang menghasilkan hormon dan dapat mensekresikan hormon melalui darah tanpa menggunakan saluran khusus, berbeda dengan kelenjar eksokrin yang mengedarkan sekresinya melalui saluran khusus. Beberapa kelenjar yang ada dalam endokrin yakni kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, andrenal, ovarium dan testis yang berfungsi menghasilkan hormon yang diperlukan oleh kelenjar endokrin. Walaupun hormon yang dihasilkan dalam jumlah yang kecil namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting.
Sistem endokrin terdiri dari sel, jaringan, dan organ, secara kolektif disebut kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin ditemukan pada sebagian besar organ tubuh yang mensekresikan hormon (pesan kimia) ke dalam cairan interstisial. Hormon kemudian masuk ke dalam darah untuk dibawa ke jaringan dan organ lainnya dimana mereka melakukan aksinya dengan mengubah fungsi seluler.
Sebagaimana yang telah dibahas pada artikel sebelumnya bahwa ada dua jenis kelenjar, yaitu:
1. Kelenjar eksokrin menghasilkan zat nonhormonal seperti keringat dan saliva dan memiliki duktus (tabung) yang membawa zat-zat ini ke permukaan internal atau eksternal membran.
2. Kelenjar endokrin disebut juga sebagai kelenjar tidak berduktus. Kelenjar ini melepaskan hormonnya ke jaringan di sekitarnya dan umumnya mereka memiliki banyak pembuluh darah dan limfatik yang menerima hormon mereka.
Untuk membantu pemahaman Anda dalam membedakan kedua kelenjar tersebut akan diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
Ada dua jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang fungsi utamnya adalah sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi hormon terjadi secara sekunder ke beberapa fungsi lainnya. Beberapa organ endokrin primer terletak dalam otak, meliputi hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar pineal. Namun sebagaian besar organ endokrin primer terletak di luar sistem saraf, meliputi kelenjar tiroid, paratiroid, timus, kelenjar adrenal, pankreas, dan gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita).
Plasenta juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin pada wanita hamil. Kenjar endokrin sekunder meliputi organ jantung, hati, lambung, usus kecil, ginjal, dan kulit. Hipotalamus bersama dengan fungsi neuralnya melepaskan hormon, sehingga dianggap sebagai organ neuroendokrin. Beberapa organ lainnya juga mengandung sel endokrin yang terpencar atau kelompok kecil dari sel endokrin. Misalnya sel adiposa melepaskqan leptin, timus melepaskan hormon timik.
Hormon akan memberikan respon atau efek hanya pada sel targetnya yaitu sel yang memiliki reseptor spesifik untuk hormon tersebut. Sel yang bukan merupakan sel target untuk hormon tersebut tidak memeiliki resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh hormon. Ilmu yang mempelajari tentang hormon dan organ endokrin disebut endokrinologi.
Dalam hal ini kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang menghasilkan hormon dan dapat mensekresikan hormon melalui darah tanpa menggunakan saluran khusus, berbeda dengan kelenjar eksokrin yang mengedarkan sekresinya melalui saluran khusus. Beberapa kelenjar yang ada dalam endokrin yakni kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, andrenal, ovarium dan testis yang berfungsi menghasilkan hormon yang diperlukan oleh kelenjar endokrin. Walaupun hormon yang dihasilkan dalam jumlah yang kecil namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting.
Kelenjar endokrin dan lokasinya di tubuh |
Difusi hormon ke dalam darah |
Sebagaimana yang telah dibahas pada artikel sebelumnya bahwa ada dua jenis kelenjar, yaitu:
1. Kelenjar eksokrin menghasilkan zat nonhormonal seperti keringat dan saliva dan memiliki duktus (tabung) yang membawa zat-zat ini ke permukaan internal atau eksternal membran.
2. Kelenjar endokrin disebut juga sebagai kelenjar tidak berduktus. Kelenjar ini melepaskan hormonnya ke jaringan di sekitarnya dan umumnya mereka memiliki banyak pembuluh darah dan limfatik yang menerima hormon mereka.
Untuk membantu pemahaman Anda dalam membedakan kedua kelenjar tersebut akan diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
Perbandingan kelenjar eksokrin dan endokrin |
Ada dua jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang fungsi utamnya adalah sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi hormon terjadi secara sekunder ke beberapa fungsi lainnya. Beberapa organ endokrin primer terletak dalam otak, meliputi hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar pineal. Namun sebagaian besar organ endokrin primer terletak di luar sistem saraf, meliputi kelenjar tiroid, paratiroid, timus, kelenjar adrenal, pankreas, dan gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita).
Plasenta juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin pada wanita hamil. Kenjar endokrin sekunder meliputi organ jantung, hati, lambung, usus kecil, ginjal, dan kulit. Hipotalamus bersama dengan fungsi neuralnya melepaskan hormon, sehingga dianggap sebagai organ neuroendokrin. Beberapa organ lainnya juga mengandung sel endokrin yang terpencar atau kelompok kecil dari sel endokrin. Misalnya sel adiposa melepaskqan leptin, timus melepaskan hormon timik.
Hormon akan memberikan respon atau efek hanya pada sel targetnya yaitu sel yang memiliki reseptor spesifik untuk hormon tersebut. Sel yang bukan merupakan sel target untuk hormon tersebut tidak memeiliki resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh hormon. Ilmu yang mempelajari tentang hormon dan organ endokrin disebut endokrinologi.