Materi Memahami Kedudukan Kimia dalam Sains

Materi Kimia - Ilmu Kimia merupakan ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari tentang materi meliputi struktur, susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Ilmu Kimia sangat berperan untuk mencari materi alternatif, misalnya penggunaan sel bahan bakar sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan minyak bumi yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Selain itu, ilmu Kimia juga berperan dalam peningkatan kualitas hidup dengan cara mengubah materi yang ada menjadi materi yang lebih bermanfaat. Sebagai contoh, pengubahan minyak bumi menjadi produk bahan bakar, cat, deterjen, pupuk, dan plastik melalui proses kimia.

Kajian Ilmu Kimia mempelajari tentang struktur, komponen, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan perubahan materi dalam Ilmu Kimia mencakup sifat-sifat fisis dan sifat kimia dari materi. Sifat fisis dalam Ilmu Kimia mencakup wujud dan tampilan materi, sedangkan sifat kimia dalam Ilmu Kimia mencakup kecenderungan materi untuk berubah dan menghasilkan materi baru.

1. Pengertian Materi
Materi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Sebagai contoh, makhluk hidup terdiri atas materi manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Makhluk tidak hidup terdiri atas materi: air, batu, kayu, garam serta apa saja yang berada di sekitar lingkungan hidup.

2. Wujud Materi
Materi terdiri atas 3 macam wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Ciri-ciri dari wujud materi tersebut adalah seperti berikut.
a. Padat: bentuk dan volumenya tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar.
b. Cair: bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan tempatnya, volume zat cair tetap.
c. Gas: bentuk dan volumenya tidak tetap dan akan mengisi seluruh ruang yang ditempatinya.
Wujud Materi Padat, Cair, dan Gas

3. Massa dan Berat Materi
Materi mempunyai massa dan berat. Massa merupakan banyaknya materi yang dikandung suatu benda. Massa suatu benda selalu tetap di semua tempat. Berat adalah banyaknya materi pada suatu benda yang dipengaruhi oleh gravitasi terhadap suatu benda. Misalnya, massa manusia di bumi dan bulan adalah sama, sedangkan berat manusia di bumi berbeda dengan berat manusia di bulan bergantung pada gravitasi di bumi dan bulan.

4. Contoh Sifat dan Perubahan Materi
Contoh perubahan materi dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti berikut.
a. Air. Pada suhu kamar, air berwujud cair (suhu ± 25oC), tetapi jika dipanaskan, air akan berubah fase menjadi uap. Ketika berada di puncak (di udara dingin), uap air dapat mengembun dan jika didinginkan hingga 0 derjat C (dalam kulkas), air dapat berubah menjadi es (peristiwa membeku).
b. Kayu dan Kertas. Kayu dan kertas akan berubah menjadi abu melalui proses pembakaran.
c. Besi. Besi akan berkarat jika didiamkan di udara terbuka dalam waktu yang lama.
d. Kawat. Kawat pijar dalam bola lampu akan menyala jika dialiri listrik.
e. Nasi dan Susu. Nasi dan susu akan menjadi basi jika dibiarkan di udara terbuka.
Perubahan Wujud Materi

Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu fisika dan kimia.
a. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang berubah hanya bentuk dan wujud materi.
Contoh:
1. Es menjadi air, dapat kembali menjadi es
2. Pelarutan garam, jika diuapkan, akan kembali menjadi garam.

b. Perubahan Kimia
Perubahan kimia atau reaksi kimia merupakan perubahan materi yang menghasilkan materi baru. Perubahan kimia sulit dikembalikan ke keadaan semula. 
Contoh:
1. Nasi menjadi basi
2. Kayu terbakar menjadi abu.

Perubahan kimia pada materi dapat diketahui dengan tolak ukur seperti perubahan suhu, pembentukan gas atau pembentukan endapan.

5. Energi yang Menyertai Materi
Setiap materi memiliki energi. Energi yang dimiliki materi terdiri atas energi kinetik dan energi potensial. Sebagai contoh, proses asimilasi tumbuhan terjadi pada siang hari dengan bantuan sinar matahari. Energi matahari diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam karbohidrat hasil reaksi. Hasil reaksi tersebut terjadi perubahan zat yang disertai dengan perubahan energi. Namun, tidak semua energi menyertai perubahan zat.