Materi Kimia - Lambang Unsur, Unsur Kimia dan Persamaan Reaksi
Lambang Unsur
Pada abad pertegahan, lambang unsur dinyatakan untuk memudahkan komunikasi di antara para ilmuwan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dalam sejarah kimia, sudah dicoba beberapa upaya untuk menyederhanakan nama unsur-unsur dengan menggunakan lambang. Sebelum berkembangnya cara penulisan lambang unsur, seperti yang berlaku sekarang ini, dikenal beberapa penulisan lambang unsur yang pernah digunakan.
1. Lambang Unsur Zaman Alkimia
Para ahli kimia pada Zaman Alkimia menggambarkan lambang-lambang unsur seperti pada Gambar dibawah ini. Lambang-lambang itu memudahkan komunikasi di antara para ilmuwan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Ribuan tahun yang lalu, orang memercayai bahwa materi tersusun dari unsur-unsur. Aristoteles, yang hidup 2.400 tahun lalu, percaya bahwa materi tersusun atas empat unsur, yakni tanah, api, air, dan udara. Astrologi Cina Kuno percaya adanya lima unsur, yakni tanah, api, air, kayu, dan logam. Semua benda di bumi pasti tersusun atas kombinasi antara unsur-unsur tersebut.Tetapi, hal ini berakhir setelah ditemukannya banyak unsur. Sampai tahun 1800, telah ditemukan 35 buah unsur. Unsur memiliki nama dan lambang unsur yang akan lebih mempermudah cara penulisan dan pengenalannya.
Baca Juga:
> Materi Rumus Kimia
> Materi Persamaan Reaksi Kimia
> Menyetaraan Persamaan Reaksi
Pada tahun 1813, seorang ahli kimia Swedia, Jons Jacob Berzelius (1779– 1848), membuat lambang unsur yang lebih sederhana dan digunakan sebagai dasar penulisan lambang unsur sampai sekarang. Selanjutnya, lambang unsur yang dibuat oleh Berzelius diturunkan dalam bahasa Latin atau Yunani. Misalnya hidrogen diberi lambang H dan oksigen diberi lambang O. Contoh penulisan beberapa lambang unsur menurut Berzelius dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
2. Ketentuan Penulisan Lambang Unsur
Dalam menuliskan lambang unsur, perlu memperhatikan beberapa hal berikut.
a. Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf, penulisannya harus menggunakan huruf kapital.
b. Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf, penulisannya: huruf pertama harus menggunakan huruf kapital, huruf kedua menggunakan huruf kecil.
c. Apabila ada beberapa unsur yang memiliki huruf depan (pertama) yang sama, lambang unsurnya dibedakan oleh huruf kedua atau huruf berikutnya. Contoh: Calsium (Ca), Cuprum (Cu), dan Cobalt (Co).
d. Penulisan sistem lambang unsur yang terdiri atas 3 huruf, diberi nama sesuai nomor atom unsurnya ditambah akhiran -ium. Awalan untuk setiap angka ditetapkan sebagai berikut:
0 = nil; 1 = un; 2 = bi; 3 = tri; 4 = quad; 5 = pent;
6 = hex; 7 = sept; 8 = okt; 9 = enn
Contoh:
Unsur dengan nomor atom = 104
1 = un, 0 = nil, 4 = quad,
Lambang unsur = Unq,
Nama unsur = Unilquadium
Gagasan yang diusulkan oleh Berzelius tersebut sekarang sudah dijadikan suatu konvensi yang bersifat internasional oleh Organisasi Kimia Sedunia, IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan dijadikan dasar dalam penulisan lambang-lambang unsur yang terdapat dalam Sistem Periodik Unsur. Penulisan reaksi kimia menjadi lebih mudah dan praktis dengan menggunakan lambang unsur ini. Sejalan dengan bertambahnya penemuan unsur- unsur baru, IUPAC menetapkan aturan lain pemberian lambang unsur, khususnya mulai unsur yang ke-104 dan selanjutnya, yaitu sebagai berikut.
a. Nama semua unsur diakhiri dengan -ium, baik unsur logam maupun bukan logam.
b. Lambang unsur terdiri atas tiga huruf yang merupakan rangkaian huruf awal dari akar kata nomor (atom) unsur tersebut.
c. Lambang unsur diberikan berdasarkan nomor ( atom) unsur tersebut, yaitu:
0 = nil 5 = penta
1 = un 6 = hex
2 = bin 7 = sept
3 = tri 8 = okt
4 = quard 9 = enn
Berdasarkan aturan tersebut di atas, sebagai contoh unsur nomor 104 diberi lambang Unq (Unnilquardium), unsur nomor 107 diberi lambang Uns (unnilseptium), dan unsur nomor 109 diberi lambang Une (unnilennium).
Lambang Unsur
Pada abad pertegahan, lambang unsur dinyatakan untuk memudahkan komunikasi di antara para ilmuwan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dalam sejarah kimia, sudah dicoba beberapa upaya untuk menyederhanakan nama unsur-unsur dengan menggunakan lambang. Sebelum berkembangnya cara penulisan lambang unsur, seperti yang berlaku sekarang ini, dikenal beberapa penulisan lambang unsur yang pernah digunakan.
1. Lambang Unsur Zaman Alkimia
Para ahli kimia pada Zaman Alkimia menggambarkan lambang-lambang unsur seperti pada Gambar dibawah ini. Lambang-lambang itu memudahkan komunikasi di antara para ilmuwan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Gambar Lambang unsur Zaman Alkimia Sumber : biomagz.com |
Ribuan tahun yang lalu, orang memercayai bahwa materi tersusun dari unsur-unsur. Aristoteles, yang hidup 2.400 tahun lalu, percaya bahwa materi tersusun atas empat unsur, yakni tanah, api, air, dan udara. Astrologi Cina Kuno percaya adanya lima unsur, yakni tanah, api, air, kayu, dan logam. Semua benda di bumi pasti tersusun atas kombinasi antara unsur-unsur tersebut.Tetapi, hal ini berakhir setelah ditemukannya banyak unsur. Sampai tahun 1800, telah ditemukan 35 buah unsur. Unsur memiliki nama dan lambang unsur yang akan lebih mempermudah cara penulisan dan pengenalannya.
Baca Juga:
> Materi Rumus Kimia
> Materi Persamaan Reaksi Kimia
> Menyetaraan Persamaan Reaksi
Pada tahun 1813, seorang ahli kimia Swedia, Jons Jacob Berzelius (1779– 1848), membuat lambang unsur yang lebih sederhana dan digunakan sebagai dasar penulisan lambang unsur sampai sekarang. Selanjutnya, lambang unsur yang dibuat oleh Berzelius diturunkan dalam bahasa Latin atau Yunani. Misalnya hidrogen diberi lambang H dan oksigen diberi lambang O. Contoh penulisan beberapa lambang unsur menurut Berzelius dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
2. Ketentuan Penulisan Lambang Unsur
Dalam menuliskan lambang unsur, perlu memperhatikan beberapa hal berikut.
a. Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf, penulisannya harus menggunakan huruf kapital.
b. Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf, penulisannya: huruf pertama harus menggunakan huruf kapital, huruf kedua menggunakan huruf kecil.
c. Apabila ada beberapa unsur yang memiliki huruf depan (pertama) yang sama, lambang unsurnya dibedakan oleh huruf kedua atau huruf berikutnya. Contoh: Calsium (Ca), Cuprum (Cu), dan Cobalt (Co).
d. Penulisan sistem lambang unsur yang terdiri atas 3 huruf, diberi nama sesuai nomor atom unsurnya ditambah akhiran -ium. Awalan untuk setiap angka ditetapkan sebagai berikut:
0 = nil; 1 = un; 2 = bi; 3 = tri; 4 = quad; 5 = pent;
6 = hex; 7 = sept; 8 = okt; 9 = enn
Contoh:
Unsur dengan nomor atom = 104
1 = un, 0 = nil, 4 = quad,
Lambang unsur = Unq,
Nama unsur = Unilquadium
Gagasan yang diusulkan oleh Berzelius tersebut sekarang sudah dijadikan suatu konvensi yang bersifat internasional oleh Organisasi Kimia Sedunia, IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan dijadikan dasar dalam penulisan lambang-lambang unsur yang terdapat dalam Sistem Periodik Unsur. Penulisan reaksi kimia menjadi lebih mudah dan praktis dengan menggunakan lambang unsur ini. Sejalan dengan bertambahnya penemuan unsur- unsur baru, IUPAC menetapkan aturan lain pemberian lambang unsur, khususnya mulai unsur yang ke-104 dan selanjutnya, yaitu sebagai berikut.
a. Nama semua unsur diakhiri dengan -ium, baik unsur logam maupun bukan logam.
b. Lambang unsur terdiri atas tiga huruf yang merupakan rangkaian huruf awal dari akar kata nomor (atom) unsur tersebut.
c. Lambang unsur diberikan berdasarkan nomor ( atom) unsur tersebut, yaitu:
0 = nil 5 = penta
1 = un 6 = hex
2 = bin 7 = sept
3 = tri 8 = okt
4 = quard 9 = enn
Berdasarkan aturan tersebut di atas, sebagai contoh unsur nomor 104 diberi lambang Unq (Unnilquardium), unsur nomor 107 diberi lambang Uns (unnilseptium), dan unsur nomor 109 diberi lambang Une (unnilennium).