Jaringan Ikat dan Jenis Jaringan Ikat

Jaringan IkatTipe jaringan utama kedua adalah jaringan ikat.Tipe jaringan ini memungkinkan pergerakan dan memberikan sokongan atau dukungan untuk jenis jaringan lainnya. Jaringan ikat dapat dikelompokkan ke dalam tiga sub kelompok yaitu jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, dan jaringan ikat khusus. Jaringan ikat berbeda dari tiga tipe jaringan lainnya yang mana terdiri dari sel yang terpisah dari satu dengan yang lainnya oleh matriks ekstraseluler. Jaringan ikat merupakan jenis jaringan yang paling banyak didalam tubuh.

Fungsi jaringan ini adalah untuk:
a. Menutupi dan melindungi jaringan lainnya.
Lapisan jaringan ikat membentuk kapsul yang mengelilingi organ, seperti hati dan ginjal. Jaringan ikat juga membentuk lapisan yang memisahkan antara jaringan dan organ. Contoh, jaringan ikat memisahkan otot, arteri, vena dan saraf dari bagian lainnya.
b. Mengikat jaringan satu dengan jaringan lainnya.
Kabel yang kuat atau pita jaringan ikat disebut tendon yang melekatkan otot ke tulang. Sedangkan jaringan ikat pita disebut ligamen yang menahan atau menyangga tulang.
c. Menyokong dan menggerakkan bagian tubuh.
Tulang dan sistem rangka memberikan sokongan yang kaku dengan tubuh, dan kartilago yang semi kaku menyokong struktur tubuh seperti hidung, telinga, dan permukaan sendi. Sendi antara tulang menghubungkan satu bagian tubuh yang bergerak menuju ke bagian lainnya.
d. Menyimpan zat-zat.
Jaringan adiposa (lemak) menyimpan molekul energi tinggi, dan tulang menyimpan mineral, seperti kalsium dan fosfat. Sel jaringan ikat dapat berproduksi tetapi tidak secepat sel epitel. Sebagian besar jaringan ikat memiliki suplai darah yang baik, tapi beberapa lainnya tidak, kecuali kartilago yang avaskuler.

Jenis sel dalam jaringan ikat bervariasi sesuai dengan jenis jaringan dan meliputi:
Jenis sel dalam jaringan ikat
Jenis sel dalam jaringan ikat
Sumber: Tortora, Principles of Anatomy and Physiology, 2014
a. Fibroblast, sel gepeng besar dengan prosesus bercabang. Umumnya, sel ini terdapat di semua jaringan ikat, dan biasanya paling banyak ditemukan.
b. Makrofag berkembang dari monosit, sejenis sel darah putih. Contoh makrofag, termasuk alveolar di paru-paru atau makrofag limfa di limfa. Makrofag memiliki kemampuan untuk bergerak di seluruh jaringan dan berkumpul di tempat infeksi atau peradangan untuk melanjutkan fagositosis.
c. Sel plasma adalah sel kecil yang berkembang dari jenis sel darah putih yang disebut limfosit B. Sel plasma mensekresi antibodi, yaitu protein yang menyerang atau menetralisir zat asing dalam tubuh. Dengan demikian, sel plasma merupakan bagian penting dari respon kekebalan tubuh. Meskipun sel ini banyak ditemukan di dalam tubuh, sebagian besar sel plasma berada dalam jaringan ikat, terutama di saluran pencernaan dan pernapasan. Sel ini juga melimpah di kelenjar ludah, kelenjar limfa, organ limfa, dan sumsum tulang merah.
d. Sel mast banyak ditemukan dekat pembuluh darah yang mensuplai jaringan ikat. Sel ini menghasilkan histamin, yaitu zat kimia yang melebarkan pembuluh darah kecil sebagai bagian dari respon inflamasi, reaksi tubuh terhadap cedera atau infeksi.
e. Adiposit juga disebut sel-sel lemak atau sel adiposa, yaitu sel jaringan ikat yang menyimpan trigliserida (lemak). Sel ini ditemukan dalam kulit dan sekitar organ seperti jantung dan ginjal.
f. Leukosit (sel darah putih) tidak ditemukan dalam jumlah yang signifikan dalam jaringan ikat yang normal.

a. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar juga biasa disebut jaringan ikat areolar, yaitu salah satu jaringan yang paling banyak terdistribusi dalam tubuh. Jaringan ini berfungsi untuk membungkus material dalam tubuh. Jaringan ikat longgar dapat ditemukan di bawah jaringan epidermis kulit dan di bawah jaringan epitel yang dimiliki oleh semua sistem tubuh bagian luar. Sel jaringan areolar (ikat longgar)disebut fibroblas.

b. Jaringan Adiposa
Umumnya disebut jaringan lemak yaitu jaringan ikat longgar khusus yang didalamnya terdapat sangat sedikit matriks interseluler. Jaringan adiposa membentuk suatu bantalan pelindung sekitar ginjal, jantung, bola mata, dan berbagai sendi. Jaringan ini juga dapat ditemukan dibawah kulit yang melindunginya terhadap panas. Jaringan adiposa terletak di kulit, jantung, ginjal, tulang, dan mata.
Sel jaringan adiposa juga disebut sebagai sel jaringan adiposit dan memiliki fungsi utama untuk menyimpan lemak dalam bentuk butiran cairan. Kelebihan nutrisi disimpan sebagai kalori dalam bentuk lemak yang digunakan ketika tubuh kekurangan intake. Sebagian besar lemak disimpan di bawah kulit dalam jaringan ikat areolar antara dermis dan otot. Leptin adalah hormon penekan nafsu makan yang disekresikan oleh sel adiposit yang mengirim sinyal hipotalamus ke otak bahwa cadangan lemak masih cukup. Ketika sekresi leptin berkurang, nafsu makan meningkat. Adiposit mensekresikan paling sedikit dua senyawa kimia yang membantu mengatur penggunaan insulin dalam metabolisme glukosa dan lemak. Jaringan adiposa juga terlibat dalam inflamasi, yaitu respon pertama tubuh terhadap jejas dimana dia menghasilkan sitokin (senyawa kimia yang mengaktifkan sel darah putih).

c. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat tersusun dari lapisan dengan lapisan protein yang padat. Jaringan ini dibagi menjadi dua subkelompok berdasarkan pada susunan serat dan proporsi dari kolagen yang padat serta serat elastin yang fleksibel. Jaringan ikat padat memiliki jumlah serat protein yang relatif banyak, yang membentuk buntelan tebal dan mengisi hampir semua ruang ekstraseluler. Sebagian besar sel-sel yang tersusun dari jaringan ikat padat adalah fibroblas yang berbentuk spindle (kumparan). Fibroblas yang telah sempurna dikelilingi oleh matriks,disebut fibrosit. Jaringan ikat padat dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok utama: teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur memiliki serat protein dalam matriks ekstraseluler yang berorientasiutamanya dalam satu arah.
Jaringan ikat padat kolagen teratur (lihat gambar dibawah) memiliki serat kolagen yang berlimpah, sehingga menjadikan jaringan ini tampak putih. Jaringan ikat padat kolagen teratur membentuk struktur seperti tendon, yang menghubungkan otot ke tulang, dan sebagian besar ligamen, yang menghubungkan tulang ke tulang. Serat kolagendari jaringan ikat padat menahan peregangan dan memberikan kekuatan jaringan dalam arah orientasi serat. Tendon dan sebagian ligamen terdiri hampir seluruhnya dari bundelan tebal serat kolagen yang terkemas rapat sejajar dengan orientasi serat kolagen dalam satu arah, yang membuat tendon dan ligamen sangat kuat, dengan struktur seperti kawat.
Jaringan ikat padat kolagen teratur
Jaringan ikat padat kolagen teratur
Sumber: Selley’s, Anatomy and Physiology 10th Edition)
Jaringan ikat padat yang elastis biasa membentuk beberapa ligamen elastis, seperti pada lipatan vokal dan nuchal (belakang leher), yang terletak di sepanjang posterior leher, membantu menahan kepala tetap tegak. Ketika ligamen elastis diregangkan, akan cenderung kembali ke panjang semula, yang dominan sebagai pita elastis.
Jaringan ikat padat elastis teratur
Jaringan ikat padat elastis teratur
Jaringan ikat padat tidak teratur mengandung serat protein tersusun sebagai anyaman, serat yang terorientasi secara acak. Jika tidak, serat dalam lapisan jaringan ikat padat tidak teratur dapat terorientasi dalam satu arah. Jaringan ikat padat tidak teratur membentuk helaian jaringan ikat yang mempunyai kekuatan dalam berbagai arah tapi kekuatan berkurang dalam satu arahdibandingkan jaringan ikat padatteratur. Jaringan ikat padat kolagen tidak teratur membentuk kebanyakan dermis,bagian dalam kulit,juga kapsul jaringan ikat yang mengelilingi organ seperti ginjal dan organ limfa. Jaringan ikat elastis tidak teratur padat ditemukan dalam dinding arteri elastis. Disamping itu, serat kolagen yang terorentasi dalam beberapa arah dan lapisan jaringan ini mengandung serat elastis yang banyak.

d. Jaringan Ikat Elastis
Sesuai dengan namanya, jaringan ikat elastis utamanya adalah serat elastin. Salah satu lokasinya adalah dalam dinding arteri besar. Pembuluh ini diregangkan ketika jantung berkontraksi dan memompa darah kemudian sebaliknya pembuluh ini rekoil ketika jantung berelaksasi. Jaringan ikat elastis juga ditemukan mengelilingi alveoli paru. Serat elastis diregangkan selama inhalasi,kemudian kembali selama ekshalasi. Jika Anda memperhatikan pernapasan Anda selama beberapa saat, Anda akan melihat bahwa pernafasan normal tidak memerlukan "kerja" atau energi, ini karena elastisitas normal dari paru. Jaringan ikat elastis memiliki serat elastis yang terkemas secara padat dalam matriks interseluler. Tipe jaringan ini memungkinkan dengan mudah untuk meregang dan kembali ke panjang aslinya seketika dalam kondisi istirahat. Pita suara dan ligamen yang menghubungkan vertebra yang berdekatan terdiri dari jaringan ikat elastis.

e. Jaringan Ikat Penyokong
1) Kartilago
Kartilago terdiri darisel kartilago dalam suatu matriks yang kaku secara ekstensif dan relatif. Hampir semua permukaan kartilago dikelilingi oleh lapisan jaringan ireguler padat yang disebut perichondrium. Sel kartilago berasal dari perichondrium dan mensekresikan matriks kartilago.Kekuatan kartilago disebabkan karena serat kolagennya, selanjutnya kaitannya dengan tulang, kartilago adalah struktur kokoh dalam tubuh. Kartilago tidak mempunyai pembuluh darah atau saraf, sehingga jika terjadi luka penyembuhannya sangat lambat karena sel dan nutrisi yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan tidak dapat mencapai area dengan mudah. Atlet terkadang mengalami kerusakan kartilago dalam sendi lutut.

Biasanya akan dilakukan pembedahan untuk memelihara mobilitas sendi sebaik mungkin. Seperti halnya jaringan ikat lainnya, kartilago memiliki sedikit sel dan sejumlah besar matriks ekstraseluler. Kartilago memiliki matriks berlimpah yang padat namun fleksibel karena mengandung banyak serat Matriks mengandung protein kondrin..Sel kartilago yang matang disebut kondrosit. Sel kartilago atau kondrosit ini berada dalam ruang yang disebut Lakuna yang tersebar ke seluruh matriks ekstraseluler. Kartilago tidak memiliki suplai darah karena mensekresikan faktor anti angiogenesis yaitu suatu senyawa yang dapat mencegah pertumbuhan pembuluh darah.

Karena sifat ini, faktor anti-angiogenesis dipelajari sebagai pengobatan kanker. Jika sel kanker dihentikan dari pembentukan pertumbuhan pembuluh darah baru, kecepatan laju pembelahan sel dan ekspansi dapat diperlambat atau bahkan dapat dihentikan.

Ada tiga tipe kartilago :
a) Kartilago Hialin
Kartilago hialin memiliki sejumlah besar serat kolagen dan proteoglikan. Serat kolagen tersebar secara merata diseluruh zat-zat substansial.Kartilago hialin dalam sendi memiliki permukaan yang sangat halus. Kartilago hialin umumnya ditemukan pada area yang menyokong kekuatan dan adanya fleksibilitas seperti pada tulang rusuk dan dalam trakea dan bronkus. Kartilago hialin juga menutupi permukaan tulang yang bergerak secara halus terhadap tulang lainnya dalam sendi. Kartilago hialin membentuk sebagian besar kerangka sebelum digantikan oleh tulang semasa embrio dan terlibat dalam pertumbuhan untuk meningkatkan panjang tulang. Ketika fetus dalam kandungan sistem kerangka terbuat seluruhnya dari kartilago hialin dan terlihat setelah 3 bulan pertama kehamilan.

Sebagian besar kartilago hialin ini secara bertahap digantikan oleh tulang selama 6 bulan ke depan melalui proses yang disebut osifikasi. Namun beberapa kartilago hialin tetap sebagai penutup pada permukaan tulang sendi. Septum dari hidung kita juga tersusun dari kartilago hialin.

b) Fibrokartilago
Fibrokartilago memiliki serat kolagen yang lebih banyak dari proteoglikan. Dibandingkan dengan kartilago hialin, fibrokatilago memiliki bundelan serat kolagen yang lebih tebal dan tersebar melalui matriksnya. Jaringan ini ditemukan di lutut. Pada jaringan ini alas fibrokartilago membantu menyerap guncangan dan mencegah abrasi tulang ke tulang. Cedera fibrokartilago pada sendi lutut umumnya terkait dengan olahraga.

c) Kartilago elastis
Kartilago elastis memiliki sejumlah serat elastis selain kolagen dan proteoglikan yang tersebar ke seluruh matriksnya. Ditemukan di daerah yang memiliki sifat kaku, tetapi elastis seperti telinga bagian luar, epiglotis, dan tabung pendengaran.

2) Jaringan Tulang
Jaringan tulang adalah jaringan yang paling kaku dari semua jaringan ikat. Tulang berfungsi sebagai tempat pelekatan otot dan bertindak sebagai tuas mekanik untuk melakukan gerakan. Tulang juga berperan terhadap pembentukan sel darah dan berfungsi sebagai tempat penyimpan garam-garam mineral. Unit strktural silinder disebut osteon. Tulang merupakan organ yang terdiri dari beberapa jaringan ikat kuat dan keras yang terdiri dari sel hidup dan matriks mineral, meliputi tulang atau jaringan osseus, periosteium, dan endosteium.Matriks tulang terbuat dari garam kalsium dan kolagen yang kuat dan keras dan tidak fleksibel. Matriks tulang memiliki bagian organik dan anorganik. Bagian organik terdiri dari serat protein terutama kolagen dan molekul organik lainnya. Bagian mineral atau anorganik terdiri dari kristal khusus disebut hidroksiapatit yang mengandung kalsium dan fosfat sebagai tempat pembuatan sumsum tulang merah yang menghasilkan sel darah, dan menghasilkan sumsum kuning yang menghasilkan trigliserida. Kekuatan dan kekakuan dari matriks mineral ini memungkinkan tulang untuk menyokong dan melindungi jaringan dan organ lainnya. Sel tulang atau osteosit terletak dalam rongga matriks yang disebut lakuna dan mirip dengan lakuna kartilago.

Ada dua tipe tulang :
1. Spongibone: tampak seperti spons atau gabus.
2. Compact bone : lebih padat dan hampir tidak ada ruang antara beberapa lapisan tipis atau lamella tulang (gambar 14)

Tidak seperti kartilago, tulang kaya akan suplai darah sehingga tulang dapat memperbaiki dirinya sendiri lebih cepat daripada kartilago. Kartilago, sendi, dan tulang membuat sistem kerangka. Sistem kerangka mendukung jaringan lunak, melindungi struktur halus, dan bekerja dengan otot rangka untuk menghasilkan gerakan. 

Beberapa tulang seperti sternum (tulang dada dan tulang pelvis) mengandung sumsum tulang merah terutama jaringan hemopoetik yang menghasilkan sel darah. Fungsi lain dari jaringan tulang adalah terkait dengan matriks tulang. Kerangka menyokong tubuh dan beberapa tulang melindungi organ internal dari cedera mekanik. Misalnya pada tulang paha tersusun beberapa jaringan tulang.

f. Jaringan Ikat Cair
1) Jaringan Darah
Darah adalah jaringan ikat yang unik karena hanya memiliki matriks cair. Darah bertindak sebagai pengangkut senyawa-senyawa ke seluruh tubuh. Darah terdiri dari sel dan plasma. Matriks darah adalah plasma darah yaitu sekitar 52 %- 62% dari total volume darah dalam tubuh.Plasma darah adalah jaringan berwarna kuning pucat yang terdiri dari sebagian besar air dengan berbagai zat-zat terlarut seperti nutrisi, enzim, protein plasma, hormon, gas respirasi, ion, dan produk-produk yang sudah tidak dibutuhkan.

Sel darah dihasilkan dari stem cell dalam sumsum tulang merah (jaringan hemopoetik). Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), platelet (trombosit), dan 5 jenis sel darah putih (leukosit) yaitu neutrofil, euseinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Limfosit matang dan jaringan limfatik (organ limfa, kelenjar getah bening, dan kelenjar timus) juga mengandung stem cell tapi hanya menghasilkan sedikit limfosit. Sel darah merah membawa oksigen yang terikat dengan besi dalam bentuk hemoglobin.Platelet mencegah pendarahan yaitu melalui proses pembekuan darah. Sel darah putih menghancurkan patogen secara fagositosis dan memproduksi antibodi sehingga memberikan kita imunitas terhadap penyakit.
Sel darah pada pembuluh darah
Sel darah pada pembuluh darah
Sumber: Tortora, Principles of Anatomy and Physiology, 2014)
2) Jaringan Limfa
Limfa adalah cairan ekstraseluler yang mengalir dalam pembuluh limfatik. Limfa adalah jaringan ikat cair yang terdiri dari beberapa tipe sel dalam matriks ekstraseluler cair yang jernih yang mirip dengan plasma darah, tetapi sedikit protein. Komposisi limfa bervariasi dari suatu bagian tubuh ke bagian lainnya. Contoh, limfa meninggalkan kelenjar getah bening meliputi beberapa limfosit. Sebaliknya, limfa dari usus kecil memiliki kandungan lemak tinggi yang baru diserap.