Istilah-Istilah dalam Ilmu Kimia
Terdapat dua sebutan terhadap materi yang sering dalam ilmu Kimia, yaitu zat dan bahan. Zat merupakan sebutan untuk sejumlah materi yang bersifat spesifik atau tertentu misalnya asam cuka, garam dapur, air, alkohol, dan besi. Sedangkan bahan merupakan sejumlah materi atau sekumpulan materi yang bersifat kurang spesifik, yaitu bahwa dalam suatu bahan terdapat bagian-bagian yang sering menunjukkan sifat dan keadaan yang tidak persis sama, misalnya kaca, kertas, kain, dan keramik.
Prinsip bahan kimia tersusun dari campuran berbagi zat dengan perbandingan struktur yang bervariasi (berbeda-beda) dari tiap bagiannya. Kata bahan pada ilmu Kimia sering dipergunakan untuk sekumpulan materi yang memiliki kegunaan tertentu, misalnya bahan bangunan, bahan makanan, bahan obat-obatan, dan sebagainya.
Klasifikasi Bahan Kimia
Klasifikasi bahan kimia di dalam kehidupan terdiri dari dua hal berikut.
a. Bahan Kimia Alami (Produk Alam)
Bahan kimia alami merupakan bahan kimia yang terdapat di alam. Contoh bahan kimia dari produk alam adalah biji kopi, jagung, gandum, biji cokelat, tebu, beras, buah-buahan, sayuran, dan gas alam. Bahan alami dapat diolah secara pabrik baik industri kecil maupun industri besar sehingga menjadi produk pabrik, misalnya tebu yang diolah menjadi gula pasir, gandum diolah menjadi roti, buah kelapa diolah menjadi minyak goreng, kayu pinus diolah menjadi kertas.
b. Bahan Kimia Buatan (Sintetis)
Bahan kimia sintetis merupakan bahan kimia buatan pabrik. Contoh bahan kimia buatan adalah pupuk buatan misalnya pupuk amonium nitrat yang mengandung nitrogen dan pupuk amonium sulfat atau pupuk ZA. Pupuk amonium nitrat mengandung 35% nitrogen yang dibuat dari bahan amoniak dan asam nitrat. Pupuk amonium sulfat atau pupuk ZA dibuat dari bahan amoniak dan asam sulfat. Cat dibuat dari bahan pengisi (pigmen), bahan perekat, bahan pengering, dan pengencer. Untuk memberikan warna jingga, digunakan pigmen yang memberikan warna merah dan kuning. Bahan perekat untuk cat minyak adalah minyak cat dari biji lenan atau minyak papaver. Bahan pengering misalnya digunakan kapur tohor yang larut dalam minyak dan bekerja sebagai katalis untuk mempercepat pengeringan minyak cat tersebut dan bahan pengencer cat misalnya terpentin.
Terdapat dua sebutan terhadap materi yang sering dalam ilmu Kimia, yaitu zat dan bahan. Zat merupakan sebutan untuk sejumlah materi yang bersifat spesifik atau tertentu misalnya asam cuka, garam dapur, air, alkohol, dan besi. Sedangkan bahan merupakan sejumlah materi atau sekumpulan materi yang bersifat kurang spesifik, yaitu bahwa dalam suatu bahan terdapat bagian-bagian yang sering menunjukkan sifat dan keadaan yang tidak persis sama, misalnya kaca, kertas, kain, dan keramik.
Prinsip bahan kimia tersusun dari campuran berbagi zat dengan perbandingan struktur yang bervariasi (berbeda-beda) dari tiap bagiannya. Kata bahan pada ilmu Kimia sering dipergunakan untuk sekumpulan materi yang memiliki kegunaan tertentu, misalnya bahan bangunan, bahan makanan, bahan obat-obatan, dan sebagainya.
Klasifikasi Bahan Kimia
Klasifikasi bahan kimia di dalam kehidupan terdiri dari dua hal berikut.
a. Bahan Kimia Alami (Produk Alam)
Bahan kimia alami merupakan bahan kimia yang terdapat di alam. Contoh bahan kimia dari produk alam adalah biji kopi, jagung, gandum, biji cokelat, tebu, beras, buah-buahan, sayuran, dan gas alam. Bahan alami dapat diolah secara pabrik baik industri kecil maupun industri besar sehingga menjadi produk pabrik, misalnya tebu yang diolah menjadi gula pasir, gandum diolah menjadi roti, buah kelapa diolah menjadi minyak goreng, kayu pinus diolah menjadi kertas.
b. Bahan Kimia Buatan (Sintetis)
Bahan kimia sintetis merupakan bahan kimia buatan pabrik. Contoh bahan kimia buatan adalah pupuk buatan misalnya pupuk amonium nitrat yang mengandung nitrogen dan pupuk amonium sulfat atau pupuk ZA. Pupuk amonium nitrat mengandung 35% nitrogen yang dibuat dari bahan amoniak dan asam nitrat. Pupuk amonium sulfat atau pupuk ZA dibuat dari bahan amoniak dan asam sulfat. Cat dibuat dari bahan pengisi (pigmen), bahan perekat, bahan pengering, dan pengencer. Untuk memberikan warna jingga, digunakan pigmen yang memberikan warna merah dan kuning. Bahan perekat untuk cat minyak adalah minyak cat dari biji lenan atau minyak papaver. Bahan pengering misalnya digunakan kapur tohor yang larut dalam minyak dan bekerja sebagai katalis untuk mempercepat pengeringan minyak cat tersebut dan bahan pengencer cat misalnya terpentin.