Pendidikan - Belajar yang dilakukan di rumah merupakan kegiatan setelah pembelajaran yang dilakukan siswa di sekolah dengan cara mengulang pelajaran yang telah diajarkan. Dengan cara mengulang pelajaran yang telah diajarkan di sekolah sangat membantu dan menunjang pemahaman materi siswa. Hal ini bertujuan untuk mengingat kembali pelajaran yang telah diajarkan dan memperbaiki semua kesan yang masih samar-samar untuk menjadi kesan yang sesungguhnya yang tergambar jelas dalam ingatan.
Belajar merupakan kunci utama dari kesuksesan siswa dalam pendidikan. Dari proses belajar yang biasa dilakukan siswa dapat mengetahui apa yang belum diketahui dan memperdalam apa yang sudah diketahui baik belajar yang dilakukan di sekolah maupun di rumah. Belajar yang dilakukan di rumah tidak kalah pentingnya dari belajar yang dilakukan di sekolah karena belajar tidaklah cukup apabila hanya dilakukan di sekolah.
Pada umumnya pada sekolah dasar negeri dalam sehari siswa hanya belajar empat sampai lima jam di sekolah dan selebihnya siswa menghabiskan waktunya di luar lingkungan sekolah atau dengan kata lain di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Maksudnya, materi yang sudah dipelajari siswa di sekolah akan lebih jelas dan paham apabila dipelajari ulang dan apabila materi yang diajarkan guru di sekolah siswa belum paham, dengan belajar di rumah melalui cara mengulang pelajaran tadi diharapkan siswa bisa jelas dan paham. Belajar yang dilakukan di rumah juga dapat dilakukan untuk mempersiapkan pelajaran yang akan datang / pokok bahasan baru sebagai pemahaman awal untuk materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya.
Lama belajar merupakan waktu yang dihabiskan anak dalam proses belajar yang dilakukan yang diakumulasi menjadi satu dalam satu hari atau dalam satu kali belajar. Lama belajar yang dilakukan anak dalam satu hari atau dalam satu kali belajar berbeda-bedadari anak satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dipengaruhi dari dalam siswa itu sendiri atau dari keadaan sekitar tempat siswa itu belajar.
Apabila kita melihat siswa sekarang, banyak siswa malas untuk belajar, mereka mudah bosan, mudah lelah dalam belajar, mereka lebih tertarik dengan gadget yang mereka miliki atau lebih memilih untuk menonton televisi sehingga belajar yang dilakukan hanya sebentar bahkan ada siswa yang tidak belajar setiap hari, mereka hanya belajar disaat ada tugas ataupun menjelang ulangan harian atau ulangan semester. Sehingga diperlukan pengawasan yang baik dari orang yang lebih dewasa agar kegiatan siswa di rumah dapat terorganisir dengan baik.
Dalam pendidikan anak di rumah, Orang tua atau keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama yang ditemui anak sebagai pendidikan dasar dan sebagai modal awal untuk pendidikan yang berikutnya. Pendidikan dari orang tua tersebut merupakan tempat anak untuk belajar, baik belajar ilmu pendidikan, ilmu sosial maupun ilmu agama. Dalam keluarga, anak melakukan sesuatu dari apa yang secara sadar diajarkan melalui pembiasaan atau sikap yang diterapkan orang tuanya kepada mereka, sesuatu yang sengaja diajarkan atau sesuatu yang mereka lihat dari orang dewasa menjadi contoh sehingga apa yang mereka lihat dan diajarkan kepada mereka baik secara sadar atau tidak sadar akan menentukan kepribadian anak.
Sikap orang tua merupakan cerminan dari sikap yang dimiliki anakyang diterapkaan dalam keluarga. Dimana sikap tersebut mempunyai sumbangan yang cukup besar dalam perkembangan kepribadian anak itu sendiri. Salah satu sikap orang tua yang ada adalah sikap otoriter.
Sikap otoriter merupakan sikap orang tua terhadap anak dimana orang tua sangat mengatur anaknya dan menuntut prestasi tinggi pada anaknya tetapi orangtua tidak memberikan kebebasan kepada anak untuk mengungkapkan pendapatnya/keinginannya dan menomorduakan kebutuhan anak. Dalam hal ini orang adalah pengambil keputusan dari apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak.
Dalam mengasuh anak, orang tua harus hati-hati dan tepat dalam mendidik dan mengawasi pendidikan anaknya sehingga hasil belajar anak dapat sesuai dengan harapan. Sikap orang tua juga harus mendorong anak untuk memiliki kebebasan dalam berpendapat, bersikap hangat, penuh welas asih kepada anak, bisa menerima alasan dari semua tindakan anak apabila tindakan tersebut bbersifat konstruktif dalam pendidikan.
Sumber
Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dimayati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaranya.Jakarta: Rineka Cipta.
Primtim. 2012. Pengaruh pemanfatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Dabin I Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012”.Skripsi. Surakarta: UMS.
Dwi, Narlina Durrati. 2011. yang berjudul Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Siswa mata pelajaran IPA kelas IV SD Tunas
Belajar merupakan kunci utama dari kesuksesan siswa dalam pendidikan. Dari proses belajar yang biasa dilakukan siswa dapat mengetahui apa yang belum diketahui dan memperdalam apa yang sudah diketahui baik belajar yang dilakukan di sekolah maupun di rumah. Belajar yang dilakukan di rumah tidak kalah pentingnya dari belajar yang dilakukan di sekolah karena belajar tidaklah cukup apabila hanya dilakukan di sekolah.
Pada umumnya pada sekolah dasar negeri dalam sehari siswa hanya belajar empat sampai lima jam di sekolah dan selebihnya siswa menghabiskan waktunya di luar lingkungan sekolah atau dengan kata lain di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Maksudnya, materi yang sudah dipelajari siswa di sekolah akan lebih jelas dan paham apabila dipelajari ulang dan apabila materi yang diajarkan guru di sekolah siswa belum paham, dengan belajar di rumah melalui cara mengulang pelajaran tadi diharapkan siswa bisa jelas dan paham. Belajar yang dilakukan di rumah juga dapat dilakukan untuk mempersiapkan pelajaran yang akan datang / pokok bahasan baru sebagai pemahaman awal untuk materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya.
Lama belajar merupakan waktu yang dihabiskan anak dalam proses belajar yang dilakukan yang diakumulasi menjadi satu dalam satu hari atau dalam satu kali belajar. Lama belajar yang dilakukan anak dalam satu hari atau dalam satu kali belajar berbeda-bedadari anak satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dipengaruhi dari dalam siswa itu sendiri atau dari keadaan sekitar tempat siswa itu belajar.
Apabila kita melihat siswa sekarang, banyak siswa malas untuk belajar, mereka mudah bosan, mudah lelah dalam belajar, mereka lebih tertarik dengan gadget yang mereka miliki atau lebih memilih untuk menonton televisi sehingga belajar yang dilakukan hanya sebentar bahkan ada siswa yang tidak belajar setiap hari, mereka hanya belajar disaat ada tugas ataupun menjelang ulangan harian atau ulangan semester. Sehingga diperlukan pengawasan yang baik dari orang yang lebih dewasa agar kegiatan siswa di rumah dapat terorganisir dengan baik.
Dalam pendidikan anak di rumah, Orang tua atau keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama yang ditemui anak sebagai pendidikan dasar dan sebagai modal awal untuk pendidikan yang berikutnya. Pendidikan dari orang tua tersebut merupakan tempat anak untuk belajar, baik belajar ilmu pendidikan, ilmu sosial maupun ilmu agama. Dalam keluarga, anak melakukan sesuatu dari apa yang secara sadar diajarkan melalui pembiasaan atau sikap yang diterapkan orang tuanya kepada mereka, sesuatu yang sengaja diajarkan atau sesuatu yang mereka lihat dari orang dewasa menjadi contoh sehingga apa yang mereka lihat dan diajarkan kepada mereka baik secara sadar atau tidak sadar akan menentukan kepribadian anak.
Sikap orang tua merupakan cerminan dari sikap yang dimiliki anakyang diterapkaan dalam keluarga. Dimana sikap tersebut mempunyai sumbangan yang cukup besar dalam perkembangan kepribadian anak itu sendiri. Salah satu sikap orang tua yang ada adalah sikap otoriter.
Sikap otoriter merupakan sikap orang tua terhadap anak dimana orang tua sangat mengatur anaknya dan menuntut prestasi tinggi pada anaknya tetapi orangtua tidak memberikan kebebasan kepada anak untuk mengungkapkan pendapatnya/keinginannya dan menomorduakan kebutuhan anak. Dalam hal ini orang adalah pengambil keputusan dari apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak.
Dalam mengasuh anak, orang tua harus hati-hati dan tepat dalam mendidik dan mengawasi pendidikan anaknya sehingga hasil belajar anak dapat sesuai dengan harapan. Sikap orang tua juga harus mendorong anak untuk memiliki kebebasan dalam berpendapat, bersikap hangat, penuh welas asih kepada anak, bisa menerima alasan dari semua tindakan anak apabila tindakan tersebut bbersifat konstruktif dalam pendidikan.
Sumber
Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dimayati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaranya.Jakarta: Rineka Cipta.
Primtim. 2012. Pengaruh pemanfatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Dabin I Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012”.Skripsi. Surakarta: UMS.
Dwi, Narlina Durrati. 2011. yang berjudul Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Siswa mata pelajaran IPA kelas IV SD Tunas