Mengukur Isi Sekuncup Volume Darah

Volume Darah yang dikeluarkan dari setiap ventrikel selama sistol disebut isi sekuncup [stroke volume (SV)]. Denyut jantung meningkat dengan stimulasi neuron simpatis ke jantung dan oleh epinefrin; dan menurun oleh stimulasi neuron parasimpatis ke jantung. Isi sekuncup meningkat terutama oleh peningkatan volume diastolik akhir (mekanisme Frank-Starling) dan oleh peningkatan kontraktilitas karena stimulasi simpatis atau epinefrin.

Mengukur Isi Sekuncup Volume Darah
Darah Dalam Botol
Peningkatan afterload dapat mengurangi isi sekuncup dalam situasi tertentu. Perlu diingat bahwa ventrikel tidak kosong sepenuhnya. Jumlah darah yang tidak keluar selama setiap siklus adalah perbedaan antara apa yang terkandung pada akhir diastol dan apa yang tersisa pada akhir sistol. Jadi,
Isi sekuncup = volume diastolik akhir – volume sistolik akhir

SV = EDV – ESV

Selama diastol, darah mengalir dari atrium ke ventrikel, dan volume diastolik akhir biasanya meningkat sekitar 125 mL. Setelah ventrikel sebagian kosong selama sistol, volume akhir sistolik menurun sekitar 55 mL. Jadi, isi sekuncup adalah sama dengan 70 mL (125-55). Jadi setiap ventrikel memompa darah sekitar 70 mL setiap detakan, yang mana sekitar 60 % darah di chambernya.

Untuk lebih memahami isi sekuncup, bayangkan bahwa Anda meremas spons di bawah keran air yang mengalir. Ketika Anda merelaksasikan jari-jari Anda, spons terisi dengan air; Anda kemudian menkontraksikan jari-jari Anda, spons akan melepaskan air. Bahkan setelah Anda telah meremas spons, air tetap di dalamnya. Dalam analogi ini, jumlah air yang Anda peras keluar dari spons (isi sekuncup) adalah perbedaan antara jumlah air dalam spons ketika tangan Anda relaksasi (volume akhir diastolik) dan jumlah yang tersisa di spons setelah Anda meremasnya (volume akhir sistolik).

Isi sekuncup dapat ditingkatkan dengan meningkatkan volume diastolik akhir atau dengan mengurangi volume sistolik akhir. Selama latihan, peningkatan volume diastolik akhir karena peningkatan aliran balik vena, yang merupakan jumlah darah yang kembali ke jantung dari sirkulasi sistemik. Volume sistolik akhir menurun karena jantung berkontraksi lebih kuat.

Misalnya, isi sekuncup dapat meningkat dari nilai keadaan istirahat 70 mL ke nilai berolahraga 115 mL dengan meningkatkan volume akhir diastolik sampai 145 mL dan penurunan volume akhir sistolik sampai 30 mL. Walaupun beberapa faktor mempengaruhi isi sekuncup dengan mengubah EDV atau ESV, tiga faktor yang paling penting mengatur isi sekuncup yaitu:

a. Preload adalah tingkat dimana sel-sel otot jantung diregangkan oleh darah yang memasuki ventrikel jantung. Menurut hukum Frank Starling tentang jantung, semakin besar peregangan ventrikel jantung maka semakin besar juga kekuatan kontraksinya. Karena volume diastol akhir adalah ukuran seberapa banyak darah yang 
memasuki ventrikel, maka volume diastol akhir merupakan indikator preload ventrikel.

b. Kontraktilitas (pengerutan) adalah tingkat seberapa besar otot-otot jantung berkontraksi sebagai hasil dari pengaruh ekstrinsik. Faktor-faktor inotropik positif, seperti hormon-hormon tertentu (epinefrin atau tiroksin), obat-obatan (digitalis), atau kadar Ca2+ yang meningkat, dapat menambah kontraktilitas, sedangkan faktor-faktor inotropik negatif seperti obat-obatan tertentu (penghambat saluran kalsium) atau kadar K+ yang meningkat dapat mengurangi kontraktilitas.

c. Afterload adalah ukuran tekanan yang harus dihasilkan ventrikel untuk membuka katup memaruh bulan. Semakin besar afterload, maka semakin kecil isi sekuncup. Arteriosklerosis (peyempitan arteri) dan tekanan darah tinggi menambah afterload dan mengurangi isi sekuncup.

Jadi preload mempengaruhi EDV, sedangkan kontraktilitas dan afterload mempengaruhi ESV.