Jenis-Jenis Pembuluh Darah

Diameter dan fungsi pembuluh darah
Pembuluh Darah Arteri
Diameter >> Diameter arteri bervariasi mulai dari yang paling besar yaitu aorta (±20 mm) sampai ke cabangcabang yang paling kecil yaitu arteriol (±0,2 mm)

Fungsi >> Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, mengangkut zat buangan misalnya karbon dioksida, menjaga keseimbangan mobilitas protein, kimia, unsur-unsur dari sistem kekebalan tubuh dan sel.

Pembuluh Darah Vena
Diameter >> Darah dari kapiler di kumpulkan ke dalam vena-vena kecil yang disebut venula dengan diameter ±0,2 mm. vena paling besar ialah vena kava superior dan vena kava inferior yang diameternya ±20 mm, sama halnya arteri.

Fungsi >> Mengangkut karbon dioksida, menyalurkan darah dari seluruh tubuh menuju jantung.

Pembuluh Darah Kapiler
Diameter >> 5-10 μm

Fungsi >> Penghubung arteri dan vena, tempat terjadinya pertukaran zat, absorbsi nutrisi pada usus, filtrasi pada ginjal, absorpsi sekret kelenjar.


Perbedaan pembuluh darah arteri dan vena


1. Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam keseluruhan aktifitas tubuh. Melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan.



Walaupun sistem peredaran darah terdapat pada seluruh bagian tubuh, namun organ utama penyusun sistem peredaran darah adalah darah, jantung, dan pembuluh darah.

a. Darah
Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang padat, yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah.Plasma darah atau cairan darah merupakan bagian cair dari darah yang merupakan 55 % dari bagian darah itu sendiri.Plasma darah, terdiri atas air (± 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari sari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen).

Di dalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang dapat berubah menjadi benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka.Plasma darah yang telah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum. Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh.Plasma darah mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru.

Sel-sel darah, terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.Sel darah merah merupakan bagian terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %. Sel darah merah berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada dalam keadaan bertumpukan.

Sel darah putih memiliki ukuran lebih besar daripada sel darah merah, tidak berpigmen, dan mempunyai inti yang bentuknya bermacam-macam.Keping darah berbentuk kecil, tidak teratur, tidak berinti dan berkelompok membentuk kepingan-kepingan di dalam darah.
Bentuk-bentuk sel darah putih

Bentuk-bentuk sel darah putih

b. Jantung
Pembahasan tentang jantung lihat kembali KB 1 sebelumnya.

c. Pembuluh Darah
Darah mengisi jantung dan seluruh salurannya. Karena ada denyut jantung maka darah dapat mengalir. Pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung disebut pembuluh darah utama. Makin jauh dari jantung, pembuluh darah makin bercabang-cabang dan diameter salurannya makin sempit. Akhirnya pembuluh darah tersebut sampai pada jaringan.

Pada sistem peredaran darah manusia terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu sirkulasi paru-paru (peredaran darah kecil), dan sirkulasi sistemik (peredaran darah besar). Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda. Sirkulasi paru-paru, Peredaran ini dimulai dari darah kotor yang berada di dalam atrium kanan jantung terpompa keluar (saat jantung berkontraksi), menuju ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis bercabang dua, satu paru kiri dan satu paru kanan. Sesampainya di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dari tubuh kemudian darah mengikat oksigen. Dari paru-paru, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam vena pulmonalis kiri dan kanan. Vena pulmonalis kiri dan kanan kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis. Vena pulmonalis masuk ke ventrikel kiri jantung. Dibandingkan dengan peredaran darah kecil, peredaran darah besar lebih luas lintasannya. Sirkulasi sistemik, darah harus mencapai berbagai organ dan bagian tubuh atas maupun bawah. Oleh karena itu, peredaran darah besar disebut pula peredaran darah tubuh karena darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.

Darah bersih di dalam atrium kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. Aorta bercabang menuju ke bagian atas tubuh (kepala dan tangan) dan menuju ke bagian bawah tubuh. Aorta yang menuju ke bagian bawah tubuh ada yang menuju ke hati, usus, lambung, ginjal, anggota tubuh, dan ke jaringan tubuh bagian bawah. Dari organ-organ tersebut, darah akan kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena). Dekat ke jantung, vena-vena tersebut bersatu membentuk vena kava posterior dan vena kava anterior. Kemudian masuk ke ventrikel kiri jantung.

Pada sistem peredaran darah manusia, antara darah yang bersih yang banyak mengandung oksigen dengan darah kotor yang mengandung sisa metabolisme tidak pernah tercampur.Peredaran darah berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh tetap.Bagian tubuh yang sedang aktif bekerja biasanya mengeluarkan panas.Panas ini oleh aliran darah terbawa ke bagian tubuh yang lebih dingin.Dengan demikian, suhu tubuh manusia konstan (tetap).
Mekanisme peredaran darah
Mekanisme peredaran darah

Efisiensi jantung bergantung pada nutrisi dan oksigenasi otot jantung melalui sirkulasi koroner. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium membawa oksigen dan nutrisi ke dalam miokardium dan melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil. Untuk dapat mengetahui akibat penyakit jantung koroner, maka kita harus mengenal terlebih dahulu distribusi arteri koronari ke otot jantung dan sistem konduksi. Pengetahuan komponen dinding arteri juga harus diketahui agar dapat memahami proses pengobatan aterosklerosis.

Meskipun rongga-rongga jantung selalu terisi penuh dengan darah tetapi darah tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan otot-otot jantung karena tebal miokard tidak memungkinkan darah dari rongga jantung meresap ke jaringan miokard. Darah yang dapat memenuhi kebutuhan energi jantung berasal dari arteri koronari kanan dan kiri yang berasal dari pangkal aorta dan mengalir melingkari jantung pada lekuk diantara atrium dan ventrikel.
Pembuluh darah arteri koroner dan plak aterosklerosis

Pembuluh darah arteri koroner dan plak aterosklerosis

Terdapat anastomis antara cabang arteria yang sangat kecil daam sirkulasi koronari. Walaupun saluran antar koroner tidak berfungsi dalam sirkulasi normal, tetapi menjadi sangat penting sebagai rute alternatif atau sirkulasi kolateral untuk mendukung miokardium melalui aliran darah. Setelah terjadi oklusi mendadak “kolateral” ini akan berfungsi dalam beberapa hari atau lebih dari itu pada penyempitan pembuluh darah secara bertahap (seperti pada aterosklerosis), akan terbentuk pembuluh darah fungsional besar secara terus menerus diantara pembuluh darah yang mengalami penyumbatan dan yang tidak. Pembuluh darah kolateral ini sering berperan penting dalam mempertahankan fungsi miokardium saat terdapat oklusi pembuluh darah.

a) Definisi.
Sistem limfatik adalah komponen tambahan sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari organ-organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit; suatu cairan yang bersirkulasi (limfa); yang merupakan derivat cairan jaringan; dan pembuluh-pembuluh limfatik yang mengembalikan limfa ke sirkulasi.

b) Fungsi
(1) Sistem limfatik mengembalikan kelebihan cairan jantung yang keluar dari kapilar. Jika cairan tidak dikeluarkan, maka cairan tersebut akan terkumpul dalam ruang antar sel dan mengakibatkan udem.
(2) Sistem limfatik juga mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi. Setiap protein plasma yang keluar dari kapilar menuju ruang antar jaringan diabsorpsi ke dalam pembuluh limfa. Jika protein dibiarkan terakumulasi, maka tekanan osmotik cairan jaringan akan meningkat dan mengacaukan dinamika kapiler.
(3) Pembuluh limfatik khusus mentranspor nutrisi yang terabsorpsi terutama lemak dari sistem pencernaan ke dalam darah.
(4) Sistem limfatik mengeluarkan zat-zat toksik dan kotoran selular dari jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan.
(5) Sistem limfatik mengontrol kualitas aliran cairan jaringan dengan cara menyaringnya melalui nodus-nodus limfa sebelum mengembalikannya ke sirkulasi.